Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, sekitar 25 persen atau sebanyak 600 jamaah calon haji asal Kabupaten Jember yang akan berangkat pada Agustus 2017 nanti dinyatakan memiliki catatan kesehatan golongan Resiko Tinggi (Resti).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr Nurul Qomariyah, menerangkan, Jamaah Calon Haji yang masuk golongan resti itu tersebar di seluruh kloter.
“Nama-nama mereka nantinya akan dicatat dalam daftar maninifes tersendiri untuk memudahkan pemantauan kesehatan,” katanya.
Ia menambahkan, rata-rata jamaah calon haji Resti itu memiliki riwayat penyakit seperti jantung, hipertensi, diabetes, dan komplikasi penyakit lainnya.
Menurut Nurul, kebanyakan jama’ah haji Resti juga menginjak usia lanjut. Hal itu tidak diindahkan mengingat antrian jamah haji di Indonesia yang cukup panjang.
“Sehingga butuh waktu bertahun-tahun untuk menunggu,” ujarnya.
Baca Juga. Hari Ini, Kemenag Jember Buka Pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
Sementara itu Ketua Tim Kesehatan Haji Indonesia, Kloter 30, dr Abdur Rouf menjelaskan jamaah yang masuk resti akan diberi gelang warna khusus saat tiba di embarkasi haji Sukolilo Surabaya.
Ikhwal tersebut dimaksudkan agar ketua regu atau jamaah lainnya bisa ikut membantu mengawasi dan bisa segera melaporkan ke dokter kloter apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Tercatat Jamaah Calon Haji Kabupaten Jember tahun 2017 sebanyak 2.319 orang jamaah, yang terbagi dalam 6 kloter. Yakni Kloter 26, 27, 28, 29, 30 Dan Kloter 31 yang merupakan kloter campuran Jamaah Haji asal Jember, Situbondo Dan Surabaya.
SUPIANIK