Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Upacara bendera dalam rangka peringatan sumpah pemuda ke 89 diperingati dengan khidmat di Taman Blambangan Banyuwangi, Sabtu (28/10).
Para peserta upacara yang terdiri dari berbagai elemen seperti PNS, TNI/Polri, dan pelajar tampak memenuhi Ruang Terbuka Hijau kebanggaan masyarakat Banyuwangi itu. Tampak pula di tengah-tengah peserta, sekelompok anak-anak muda yang mengenakan pakaian adat nusantara.
Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko bertindak selaku inspektur upacara. Membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga, Yusuf mengingatkan peristiwa 29 tahun lalu, tepatnya 29 Oktober 1928.
Baca Juga. Luncurkan Sistem Retribusi Berbasis Aplikasi, Pemkab Banyuwangi Gandeng Bank BNI
Saat itu sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air berkumpul di sebuah gedung di Jl Kramat Raya, daerah Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan dirisebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu, Indonesia.
Itu menjadi ikrar yang menumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini, di kemudian hari, melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus 1945.
Sumpah pemuda yang dibacakan di arena Kongres Pemuda ke-2 dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah. Semuanya punya tujuan sama, yaitu bersatu.
“Kita patut bersyukur atas sumbangsih mereka yang sudah melahirkan sumpah pemuda,” kata Yusuf.
Baca Juga. Komplotan Pencuri Spesialis Rumah Kosong Berhasil Dibekuk Satreskim Polres Banyuwangi
Misalnya, lanjut Yusuf, untuk menjangkau ujung timur dan barat Indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Untuk dapat berkomunikasi hingga ke pelosok negeri, cukup dengan menggunakan alat komunikasi saja, tidak perlu menunggu datangnya tukang pos hingga berbulan-bulan lamanya. Interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam.
Namun, tandas Yusuf lagi, anehnya justru dengan berbagai kemudahan yang kita miliki hari ini, kita malah lebih sering berselisih paham, mudah memvonis orang, saling mengutuk dan mudah menebar fitnah dan kebencian.
HERMAWAN