Suasana bedah buku “Bung” yang berisi Memoar tentang Mahbub Djunaidi. (Foto Zaini Zain )

Hadir di Situbondo, Putra Pendiri PMII Gelar Bedah Buku

Radiobintangtenggara.com, SITUBONDO – Putra Mahbub Junaidi, pendiri Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII) berkunjung ke Situbondo. Isfandiari Mahbub Junaidi menjadi pembicara bedah buku  berjudul “Bung” yang berisi Memoar tentang Mahbub Djunaidi, di aula Kantor Kemenag Situbondo.

Saat pemaparannya ia menjelaskan tentang kiprah Mahbub Djunaidi yang merupakan salah tokoh pergerakan sejak era penjajahan hingga era  kemerdekaan.

Dia yang keturunan Betawi itu, juga aktif di berbagai organisasi NU. Mulai dari IPNU, Ansor, sampai menjadi Wasekjen di PB NU dan terakhir masuk jajaran Ketua di PBNU.

Baca Juga. Ingin Punya Wadah, HMI Banyuwangi Undang LAPMI Malang di Pelatihan Jurnalistik

Selain itu, Mahbub Djunaidi menjadi pendiri PMII sekaligus jadi Ketua Umum Pertama. Ia juga dikenal dekat dengan Bung Karno dan anti rezim orde baru. Mahbub Djunaidi pernah dipenjara jadi tahanan politik rezim orde baru di rumah tahanan Nirbaya.

Selain aktif di organisasi NU dan jadi Pendiri PMII, Mahbub Djunaidi juga seorang jurnalis. Mahbub Junaidi terpilih menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada Kongres XII tahun 1965.

Satu tahun berikutnya, Mahbub Djunaidi melakukan rapat kerja PWI di Pasir Putih Situbondo, dan menghasilan berbagai rekomendasi penting kelangsungan dunia jurnalisitik.

Baca Juga. KONI Situbondo Minta Kejaksaan Dampingi Pengelolaan Keuangan

Isfandiari yang sekaligus penulis buku tentang memoar ayahandanya Mahbub Djunaidi, mengaku menjadi saksi kedekatan Mahbub Junaidi dengan KHR As’ad Syamsul Arifin.

“Sewaktu masih kecil saya sering diajak berkunjung ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo,” katanya.

Menurut Isfandiari, dimata Mahbub Djunaidi sosok Kiai As’ad tak hanya sebagai Kiai Kharismatik, melainkan sudah dianggapnya sebagai orang tua angkat.

Baca Juga. Jelang Akhir Tahun, Pemkab Situbondo Cairkan Seluruh Bantuan untuk Desa

Sebagai sesama warga nahdliyin, Mahbub Djunaidi sering diajak Kiai As’ad berkunjung ke pesantren-pesantren di luar Jawa. “Karena kedekatannya itulah, Ayah saya pernah menulis khusus tentang profil Kiai As’ad,” ujarnya.

Isfandiari mengatakan, ayahandanya memang seorang tokoh pergerakan, seorang jurnalis dan politisi. Mahbub Djunaidi mendirikan PMII, agar anak-anak muda terus bergerak untuk melakukan perubahan.

ZAINI ZAIN

About Fareh Hariyanto

Check Also

Polisi Ungkap Kasus Illegal Logging di Taman Nasional Baluran Situbondo

BINTANG TENGGARA – Polsek Asembagus Situbondo berhasil mengungkap kasus illegal logging atau penebangan liar di …

2 comments

  1. Maaf nih sebelumnya
    Mahbub junaidi itu bukan pendiri PMII
    Tapi ketua pertama PMII

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *