Radiobintangtenggara.com, WONGSOREJO – Rio (14), pemuda Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo yang hilang terseret arus laut akhirnya ditemukan.
Posisi korban ditemukan mengambang dalam kondisi tewas sekitar 3 meter di bibir Pantai Kemenduran desa setempat atau hanya berjarak kurang lebih 400 meter dari obyek wisata Bangsring Under Water.
Penemuan itu berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (08/12/2017), tepat tiga hari pasca kejadian. Misno, paman korban, adalah warga yang pertama kali mengetahui posisi keponakannya yang dikabarkan hilang terseret arus laut sejak Rabu (06/12/2017) lalu.
Kabar mengharukan itu selanjutnya disebarkan kepada tim gabungan dari kepolisian, TNI dan Basarnas yang selama tiga hari terus melakukan upaya pencarian.
Baca Juga. Debit Air Sungai Meningkat, Warga Songgon Hanyut saat Arum Jeram
Proses evakuasi langsung digelar begitu posisi korban telah diketahui. Kapolsek Wongsorejo Iptu Kusmin yang berada di lokasi memimpin jalannya evakuasi dari laut menuju darat. Upaya pengangkatan jasad korban melibatkan perahu milik nelayan setempat.
Tiba di darat, jasad Rio yang semula ditutup kain sarung ketika diangkut menggunakan perahu, selanjutnya di masukkan ke dalam kantong jenazah. Tim gabungan bersama warga kemudian membawa jasad pemuda nahas ini menuju rumah duka untuk diserahkan kepada orang tuanya.
Petaka yang menimpa Rio bermula saat mandi di Pantai Kemenduran bersama tujuh rekannya, Febri, Bagus (14), Fajar (14), Ansori (16), Dimas (14) dan Bayu (9), sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu lalu.
“Dari delapan orang yang menceburkan diri ke laut, Rio dan Febri merupakan dua orang yang mengalami musibah sehingga berujung kehilangan nyawa,” katanya.
Baca Juga. Dua Motor Terlibat Kecelakaan di Gambiran, Satu Korban Meninggal
Dari keterangan saksi, Febri berusaha menolong dua rekannya, Dimas dan Rio yang terseret arus. Dimas berhasil diselamatkan, tapi Rio terlanjur tenggelam karena tak bisa berenang
Sebaliknya, proses pencarian yang dilakukan tim gabungan kepolisian, TNI, Basarnas dan warga Songgon belum membuahkan hasil.
Sampai hari ketiga pasca hilangnya Agus Susilo sejak terseret arus sungai usai menjalani tubing (arung jeram menggunakan ban), Rabu (06/12/2017) lalu, hingga Jumat (07/12/2017) sore tak juga kunjung ketemu.
“Padahal tim gabungan yang melakukan pencarian secara intensif pasca kejadian berharap korban bisa ditemukan pada hari ini,” ujarnya.
Baca Juga. Tujuh Alat Pendeteksi Dini Peringatan Tsunami di Banyuwangi dalam Kondisi Rusak
Menurut Kapolsek Songgon AKP Bakin, proses pencarian di sungai cukup sulit karena terkendala bebatuan. Meski begitu tim gabungan tak patah arang dengan terus menyisir alur sungai tempat korban terseret arus. Proses penyisiran hari ketiga ditutup pada Jumat sore.
Musibah yang menimpa korban terjadi usai menjalani olahraga air bersama 5 pemuda lain. Yakni, Kiki, Hobib, Dian, Jikin dan Sofa. Start tubing diawali dari belakang makam Dusun Pakis, Desa Songgon dan mestinya finish di WTS Dusun Mangli desa setempat.
HERMAWAN